rss

KANTOR RANTING

PT PLN (Persero) Ranting Muara Bulian
Jl Gajah Mada No. .. Muara Bulian
Kabupaten Batanghari
Telp : (0743)-
21512 ; 21055; 123
Fax : (0743)-23450

WILAYAH KERJA



UNIT PELAYANAN BAYUNG LINCIR
Kec Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin
Sumatera Selatan

UNIT PELAYANAN SUNGAI BAHAR
Kec Sei Bahar, Kabupaten Muaro Jambi
Jambi

UNIT PELAYANAN JEMBATAN MAS
Jembatan Mas, Tebing Tinggi, Rantau Puri
Kec Pemayung, Kabupaten Batanghari
Jambi

UNIT PELAYANAN BULIAN
Ness, Kota Muara Bulian, Bajubang
Kec Bulian & Kec Bajubang, Kabupaten Batanghari
Jambi

UNIT PELAYANAN TEMBESI
Muara Tembesi, Pasar Terusan, Rantau Kapas
Kec Tembesi, Kabupaten Batanghari
Jambi

UNIT PELAYANAN MERSAM
Danau Embat, Rambutan Masam, Sungai Ruan, Mersam, Sungai Puar,Sungai Rengas, Teluk Leban, Kembang Seri
Kec Muara Sebo Ulu dan Kec Sungai Rengas
Kabupaten Batanghari

UNIT PELAYANAN MUARA JANGGA
Kec Batin XXIV, Kabupaten Batanghari
Jambi

CALL CENTER

Telp : (0743) - 123 ; (0743) - 21055
Sms : 0853-787-00-212
"Pelayanan Tiada Henti"

30 November 2010

PLN Jambi Realisasikan 5.700 Sambungan Baru

PLN Cabang Jambi sendiri melingkupi Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjab) Timur, dan Kabupaten Tanjab Barat.

Nila, warga Perumahan Aur Duri RT 26, menyatakan apresiasinya terhadap gerakan yang dilakukan PLN ini. Selama dua tahun terakhir ini, Nila mendapatkan suplay listrik dengan cara menyambungkan kabel ke rumah tetangganya. Nila pun kini bisa menikmati listrik langsung dari PLN.

Rustam Arifin, Manajer Rayon Telanaipura PLN S2JB Cabang Jambi, membenarkan pihaknya telah memasang instalasi baru di 12 rumah. Termasuk rumah milik Nila.

Ke-12 rumah itu, katanya,  masuk dalam 5.700 pelanggan PLN yang sebelumnya tercatat di daftar tunggu penyambungan listrik. Dikatakanya, penyambungan listrik ini, utamanya dilakukan di pemukiman masyarakat atau rumah tangga yang gardunya tidak over load.

Untuk penyambungan tersebut, saat ini biayanya pemasangannya mencapai Rp1.139.600. Dan persyaratannya pun, menurut Rustam, masih sama.

25 November 2010

Listrik Pra-Bayar

stroom_steer

 

Inilah bentuk layanan terbaru PLN : Listrik Prabayar. Kelebihannya begitu banyak. Kemudahannya begitu nyata. Maka sistem Listrik Prabayar yang kini sedang digalakkan PLN akan terus dikembangkan dengan semangat tinggi oleh PLN. Siapa yang tidak ikut arus baru Listrik Prabayar akan ketinggalan nantinya. Kini sudah mulai banyak komplek-komplek perumahan yang secara kolektif dan masal beralih ke sistem Prabayar. Sudah banyak pula apartemen yang secara total bermigrasi ke Prabayar.

 

Penggunaan setrum isi ulang sangat mudah. Pelanggan cukup memasukan 20 digit angka yang terdapat pada setrum isi ulang ke meter digital listrik prabayar. Secara otomatis meter prabayar akan menunjukkan jumlah kWh sesuai nilai nominal setrum yang dibeli.

 

Melihat mudahnya penggunaan listrik prabayar, tentu saja cara baru ini sangat berbeda dengan cara berlangganan listrik biasa yang ada saat ini atau kita sebut pasca bayar. Pelanggan pasca bayar terlebih dahulu menggunakan listrik, kemudian membayar tagihan rekening listrik dalam periode tertentu setiap bulan sesuai besarnya pemakaian.

 

Keuntungan sebenarnya yang dapat dirasakan langsung oleh pelanggan prabayar berupa :

  • Tidak ada petugas pencatat meter yang datang ke rumah sehingga privasi tidak terganggu.
  • Tidak ada sanksi pemutusan
  • Tidak dikenakan denda keterlambatan
  • Tanpa Uang Jaminan Pelanggan
  • Tidak dikenakan biaya beban bulanan
  • Kemudahan pembelian setrum isi ulang

 

Selain itu, dengan semakin beragamnya kebutuhan yang harus dipenuhi, listrik prabayar merupakan pilihan tepat untuk berhemat. Manfaat hemat yang didapat diantaranya :

  • Pelanggan dapat mengendalikan pemakaian listrik untuk menghindari pemborosan
  • Pelanggan dengan mudah dapat memantau pemakaian listriknya setiap saat.
  • Pelanggan dapat menyesuaikan biaya pemakaian listrik dengan anggaran belanja.

 

Layanan listrik prabayar tersedia untuk pelanggan listrik pasca bayar yang akan bermigrasi ke listrik prabayar dan calon pelanggan yang akan pasang baru.

Untuk pasang baru listrik prabayar syarat dan proses layanan sebagai berikut :

1.     Calon pelanggan melakukan pendaftaran di kantor pelayanan PLN terdekat dilengkapi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan denah lokasi yang akan di pasang listrik prabayar

2.     Petugas PLN melakukan survey ke lokasi

3.     Penerbitan surat persetujuan

4.     Calon pelanggan menyampaikan sertifikasi laik operasi (SLO)

5.     Calon pelanggan membayar biaya penyambungan dan setrum perdana Rp 20.000,-

6.     Calon pelanggan menandatangani surat perjanjian jual beli tenaga listrik

7.     Petugas PLN melaksanakan penyambungan dan pemasangan meter prabayar

 

Untuk pelanggan pasca bayar yang akan bermigrasi ke listrik prabayar, syarat dan proses layanan sebagai berikut :

1.     calon pelanggan melakukan pendaftaran di kantor pelayanan PLN terdekat dilengkapi dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan denah lokasi

2.     Penerbitan surat persetujuan

3.     Membayar setrum perdana Rp 20.000,-

4.     Menandatangani surat perjanjian jual beli tenaga listrik

5.     Petugas melaksanakan penyambungan dan penggantian meter dengan meter prabayar

Nilai setrum isi ulang yang tersedia saat ini bernilai nomimal Rp 20.000,- s/d Rp 1.000.000,- . Untuk memudahkan pelanggan, tempat pembelian setrum isi ulang sudah tersebar di  beberpa tempat di Jawa Barat dan DKI, seperti BPR KS, loket pembayaran AKSES+, Bank Bukopin, loket mitra Bukopin, loket PT POS, Bank NISP, Danamon Syariah dan Bank-Bank lain yang akan menyusul kemudian.


PLN Untung Rp 6,1 Triliun Semester I 2010

foto 

TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO Interaktif, Jakarta -PT PLN (Persero)  pada Semester I 2010 ini mencatatkan laba bersih Rp 6,146 triliun. Jumlah itu menurut Direktur Keuangan PLN Setio Anggoro Dewo turun 1,2 persen jika dibandingkan dengan pendapatan bersih pada Semester I 2009.

"Kondisi itu disebabkan karena adanya peningkatan pembelian bahan bakar dan pelumas hingga 21 persen," kata Setio dalam pemaparannya pendapat PLN Semester I 2010 di kantornya hari ini.

Meskipun pendapatan bersih menurun, namun total aset PLN tercatat naik hingga 16 persen dari yang awalnya Rp 305,518 triliun menjadi 354,581 triliun. Setio menambahkan PLN juga terpaksa memperbesar pembelian BBM karena pasokan gas ke PLTGU Muara Tawar turun sampai 50 persen dari yang sudah dijanjikan, sehingga terpaksa harus diganti dengan BBM.

"Selain itu program bebas padam yang ditargetkan terlaksana pada awal Juli 2010 juga membuat PLN mengkonsumsi BBM lebih banyak lagi," katanya.

Meskipun mengalami lonjakan biaya pembelian BBM, kondisi keuangan PLN juga diimbangi oleh kenaikkan pendapatan usaha yang berasal dari penjualan tenaga listrik sebesar 12 persen, yaitu dari Rp 43,494 triliun pada semester I 2009 menjadi Rp 49,070 triluin semester ini. "Selain itu subsidi pemerintah juga meningkat sebesar 11,5 persen dari Rp 24 triliun menjadi sekitar 27 triliun," ujarnya.

Dalam laporan keuangan Semester I 2010, menurut Setio juga ditandai dengan penurunan laba kurs dari 3,4 triliun menjadi 1,959 triliun. Penurunan laba tersebut, kata Setio terjadi karena PLN mencatatkan adanya fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

"Per 30 Juni 2010 PLN memiliki aset dan kewajiban dalam mata uang Yen, dollar AS, euro, dan lain-lain dengan jumlah utang bersih sebesar Rp 68 triliun," katanya.

Dari sisi aset PLN juga mencatatkan kenaikkan. Baik untuk aset lancar maupun tidak lancar. Kenaikan aset lancar menurut Setio sebesar 68,3 persen. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kas dari Rp 9,6 triliun menjadi 23 triliun. Invetasi jangka pendek Setio menambahkan juga meningkat 74 persen. Dari Rp 2,5 triliun pada Semester I 2009 menjadi Rp 4n4 triliun Semester ini.

"Secara keseluruhan total aset lancar naik dari Rp 32 triliun pada Semester I 2009 menjadi Rp 54 triliun pada Semester I tahun ini," katanya.

Kenaikkan aset tidak lancar menurut Setio naik sekitar 10 persen dari 273,379 triliun menjadi Rp 300,501 triliun. "Hal ini dipicu oleh kenaikkan aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan," kata Setio.

Proyek APBN PLN Akan Dilelang Secara E-Proc

Jakarta (22/11) PT. PLN (Persero) bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) hari ini (Senin 22/11) di Kantor Pusat PLN meluncurkan "e-Procurement Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik (LPSE)-PLN". Peluncuran dilakukan oleh Direktur Utama PLN Dahlan Iskan dan Kepala LKPP Agus Rahardjo. Dengan demikian, proses pengadaan barang/jasa yang dananya bersumber dari APBN dan dikelola PLN, mulai tahun 2011 akan dilaksanakan dengan memanfaatkan fasilitas teknologi informasi. Pada tahun 2011, PLN mengelola dana APBN sebesar Rp 9 triliun untuk proyek listrik perdesaan dan pembangunan proyek-proyek kelistrikan lainnya.
Sistem ini dikenal dengan nama e-Procurement LPSE-PLN.  Penyedia barang/jasa yang berminat dapat mengikuti pelelangan melalui kantor PLN atau melalui internet dari kantor masing-masing. Dokumen kualifikasi, dokumen pengadaan dan dokumen lainnya dapat diunduh (download) melalui internet di http://eproc.pln.co.id/ Begitu pula dokumen penawaran harga oleh penyedia barang/jasa silahkan diunggah (upload) melalui sistem LPSE-PLN ini. Sementara itu, penjelasan pengadaan antara panitia dan peserta lelang cukup dilakukan seperti chating saja. Karena semua sudah berjalan sesuai sistem elektronik, maka hanya pemenang lelang yang datang ke PLN diseluruh Indonesia untuk tandatangan kontrak pekerjaan. Proses pengadaan selesai.
Jauh sebelumnya, sejak tahun 2005 PLN telah sukses menggunakan sistem e-Procurement PLN (e-Proc PLN) untuk proses pengadaan barang dan jasa yang sumber dananya berasal dari anggaran PLN (APLN).
Melalui kedua sistem e-Proc PLN-LPSE sangat memudahkan auditor KPK dan BPK  untuk memonitor pelaksanaan pengadaan barang dan jasa APLN dan APBN di PLN sehingga hal ini menjadi satu langkah bagi internal pre-audit yang lebih baik. Diharapkan hasil post-audit nantinya juga akan lebih baik dan proses pengadaan tidak akan menimbulkan masalah hukum.
LPSE merupakan unit kerja penyelenggara sistem elektronik pengadaan barang/jasa yang didirikan oleh LKPP untuk memfasilitasi PLN dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik. LPSE-PLN akan menjalani fungsi antara lain :
- Mengelola Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) PLN
- Menyediakan pelatihan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/Panitia dan Penyedia Barang/Jasa
- Menyediakan sarana akses internet bagi PPK/Panitia dan Penyedia Barang/Jasa
- Menyediakan bantuan teknis untuk mengoperasikan SPSE kepada PPK/Panitia dan
  Penyedia Barang/Jasa
- Melakukan pendaftaran dan verifikasi terhadap PPK/Panitia dan Penyedia Barang/Jasa
eProc LPSE-PLN diharapkan bisa membantu PLN mengimplementasi GCG untuk mewujudkan transparansi, kontrol, keadilan (fairness), akuntabel, efisiensi dan mempercepat proses pengadaan barang dan jasa. Sekaligus hal ini  juga dimaksudkan untuk mencegah terjadinya praktek KKN dalam proses pengadaan barang/jasa. Proses pengadaan yang kredibel dan transparan turut memberi andil dalam mensejahterakan bangsa.